Friday 13 December 2013

Kecanduan Game Football Manager 2013

Percayalah, nggak ada yang memungkiri kalau game yang satu ini bikin kecanduan, sampai lupa waktu, tapi nggak lupa makan sih. Jadi ceritanya sambil menunggu Tes Kemampuan Dasar 2014 nanti katanya, saya nggak begitu ada kerjaan, ya paling cuma nyuci baju, nyapu rumah, ngurus toko online yang iseng2an. Karena merasa hampa, saya mainin deh tuh FM 2013, oke saya tahu ini permainan cowok, so what? pas pertama main bikin profil manajernya aja ada gender female nya kok. Nah udah kan saya main, bangun pagi, makan, mandi, main FM, kalau udah merasa gagal jadi manajer saya quit aja, toh besok ada hari kan, hehe. Tim yang saya manajeri sukses lho, saya nggak mau nyebut nama teamnya disini, Tim saya menang trofi EPL, Capital One Cup, Champions League, Community Shield di bawah asuhan saya. taktik yang saya gunakan sih, biasa aja, kadang 4-4-2, 4-1-3-2, 4-2-2-2, dan pola permainannya menyerang. Sekarang udah musim kedua saya di tim tersebut, Presiden klub mengontrak saya sampai tahun 2017. Saya bingung juga sih kalau mau ganti team, rencananya kalau sudah bosan dengan tim itu saya mau pindah ke liga Spanyol atau Italia, saya akui liga Inggris keras Bung! Liga Inggris itu dimana team apapun bisa mengalahkan tim apapun. Sekarang posisi tim saya masih di puncak klasemen, tapi performanya agak menurun, kurang produktif dalam mencetak gol, bertahannya juga berantakan. Tapi ya sudahlah kan cuma game, menurut saya game ini mengasah otak kita dalam mengatur strategi, finansial, dan manajemen pemain, jadi biar liburan otak tetep jalan gitu ceritanya, hehe. Sudah dulu cerita FM 13 nya, saya pengen main FM 14 tapi belum ada duit, buat download maksudnya.

Sunday 8 December 2013

Manchester United Terpuruk

Tiga laga terakhir tanpa kemenangan, sekali menahan Tottenham, ditundukkan Everton dan Newcastle di kandang. Kata pertama yang muncul di pikiran saya yaitu "Apakah ini United?" Saya sebagai fans serasa tidak mengenali gaya permainan mereka lagi. Oke, saya maklumi, Moyes adalah pelatih yang memerlukan adaptasi di United. Tapi, saya rasa blunder yang dilakukan Moyes adalah mengganti hampir semua staf kepelatihan yang sudah tune-in dan matang bersama Tim United itu sendiri. Mungkin Bursa Transfer Januari nanti merupakan kesempatan Moyes untuk memperbaiki Tim. Tim dengan materi pemain bagus tidak akan menjadi apa2 tanpa manajemen yang mumpuni. Saya tidak menghujat siapa pun disini, saya hanya menunjukkan kekecewaan yang merupakan refleksi dari kepedulian saya terhadap klub yang saya cintai. Saya juga bukan glory hunter, menang kalah tidak masalah asal sudah menunjukkan permainan yang baik. Ya, mungkin saya masih belum terbiasa melihat bukan Opa Fergie yang duduk di bangku manager saat pertandingan dengan kunyahan permen karet dan childish smile nya. Apapun itu, saya tetap fans United, justru karena saya terlalu ngefans, saya jadi kecewa. Tetapi, semua itu kan hanya hiburan semata, coba kita lihat sepakbola dalam negeri kita, Timnas kita, mereka lebih layak dan pantas mendapat dukungan dari hati nurani kita daripada kita meributkan klub-klub Eropa. Saya ngefans United tapi cinta Timnas Indonesia.